Selasa, 13 November 2012

seni rupa





Kamis, 11 Maret 2010
UJIAN SEKOLAH SENI RUPA
SMP YPPI 2


I. Berilah tanda pada huruf a, b, c, d untuk jawaban yang paling tepat!

1. Berdasarkan bentuknya Seni Rupa digolongkan menjadi dua, yaitu…
a. Seni Rupa Klasik dan Seni Rupa Modern
b. Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan
c. Seni Rupa Dwi Matra dan Seni Rupa Tri Matra
d. Seni Rupa Hias dan Seni Rupa pakai.

2. Berdasarkan dimensinya (ukuran) Seni Rupa digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu; Karya Seni Rupa Dwimatra dan Karya seni rupa Trimatra, dibawah ini yang merupakan karya Seni Rupa Dwimatra adalah..
a. Gambar dan Patung c. Anyaman dan patung
b. Gambar dan lukisan d. Patung dan keramik

3. Karya seni rupa yang hasil gambarnya merupakan hasil curahan perasaan batin berdasarkan pengetahuan dan pengalaman disebut…
a. Gambar bentuk c. Gambar ekspresi
b. Gambar ilustrasi d. Gabar Ornamen

4. Jenis Reklame yang dapat dilihat dan didengar adalah…
a. Reklame Visual c. Reklame audioplayer
b. Reklame Audio d. Reklame Audiovisual

5. Jika kalian menyaksikan iklan “ Gerakan Anti Narkotik” di TV, maka iklan tersebut dikategorikan…
a. Iklan Niaga c. Iklan layanan bangsa
b. Iklan kesehatan d. Iklan layanan masyarakat

6. Jenis-jenis Reklame diantaranya iklan, poster, baliho, spanduk, embalase, etiket, buklet dan hanging mobile. Jika ditinjau dari komposisinya, reklame dibedakan menjadi dua, yaitu…
a. Reklame murni dan reklame terapan
b. Reklame Simetris dan reklame Asimetris
c. ReklameNiaga dan reklame layanan masyarakat
d. Reklame Visual da reklame audiovisual

7. Karya Reklame harus mudah dimengerti bagi yang melihat. Gambar pada reklame berfungsi sebagai…
a. Sebagai penghias c. Sebagai simbol
b. Sebagai logo d. Sebagai penjelas

8. Jenis Reklame yang dibuat dengan ukuran besar dan dipasang ditempat terbuka disebut…
a. Etiket c. Poster
b. Spanduk d. Baliho

9. Setiap kita menggambar diatas kertas, kita mungkin tidak memikirkan Negara mana yang pertama kali membuatnya. Kertas pertama kali dibuat dinegara…
a. Jerman c. Cina
b. Yunani d. Jepang

10. Istilah Perspektif diambil dari bahasa Italia “Prospettiva” yang berarti…
a. Gambar pandangan c. Pemandangan
b. Sudut pandang d. Titik Pandang

11. Garis pertolongan yang ada diantara bidang gambar dan bidang dasar obyek dan garis ini selalu mendatar atau sejajar dengan garis bawah kertas disebut…
a. Bidang tabir c. Garis Horizon
b. Garis Tanah d. Titik hilang

12. Kalian mungkin pernah menyaksikan pameran lukisan. Jika ditinjau Berdasarkan jenis karya,Pameran yang mempertunjukan satu jenis karya saja disebut…
a. Pameran Homogen c. Pameran Tunggal
b. Pameran Heterogen d. Pameran kelom[pok

13. Ditinjau menurut jumlah peserta, Pameran/pergelaran terdiri dari…
a. Pameran homogen dan pameran heterogen
b. Pameran Tunggal dan Pameran kelompok
c. Pameran Tunggal dan Pameran Homogen
d. Pameran Kelompok dan pameran heterogen

14. Dibawah ini merupakan tujuan diadakannya pameran/pergelaran, kecuali…
a. Media Pengenalan diri c. Media Ekspresi diri
b. Media Apresiasi d. Media Komunikasi

15. Suatu kegiatan mempertimbangkan baik dan buruknya karya seni disebut…
a. Apresiasi seni c. Telaah seni
b. Kritik seni d. Evaluasi seni

16. Berikut ini merupakan kriteria penilaian karya seni rupa, kecuali…
a. Ide/kreatifitas c. Teknik
b. Gaya perseorangan d. Media

17.Kepanitiaan pameran/pergelaran yang bertugas menyampaikan informasi adalah seksi…
a. Dekorasi c. Publikasi
b. Dokumentasi d. Penerima tamu

18. Gambar rancangan disebut juga…
a. Rencana c. Desain
b. Sket d. Detail

19. Bila ditinjau dari Aliran seni lukis. Lukisan yang menampilkan gambar sesuai dengan yang sebenarnya/aslinya merupakan karya lukis…
a. Abstrak c. Ekspresionosme
b. Dekoratif d. Realisme

20. Salah satu kelengkapan dalam pameran Seni Rupa yang berupa daftar karya disebut juga…
a. Papan panel c. Pedestal
b. Buku saran d. Katalog

21. Teknik menggambar bentuk yang berupa gabungan titik-titik disebut…
a. Arsir c. Blok
b. Linear d. Pointilis

22. Salah satu jenis gambar ilustrasi yang mengandung kritik disebut…
a. Cover c. Vignet
b. Kartun d. Karikatur

II. Jawab pertanyaan dibawah ini dengan benar…
23. Apa pengertian Reklame dan Sebutkan criteria reklame yang baik dan benar…
24. Sebutkan 5 seksi kepanitiaan dalam pergelaran pameran seni.


KUNCI JAWABAN:

1. a
2. b
3. c
4. d
5. d
6. d
7. d
8. d
9. c
10. a
11. b
12. a
13. b
14. a
15. a
16. a
17. c
18. b
19. d
20. d
21. d
22. d

23. Re: Berulang-ulang, Clamare: Seruan
Jadi Reklame adalah: Seruan Berulang-ulang untuk menawarkan suatu produk atau jasa.
Syarat Reklame yang baik:
1. Menarik ( Baik, bentuk, warna dan desain)
2. Jelas ( Pemasangan/penempatan reklame tersebut)
3. Mudah dimengerti (tidak membingungkan bagi orang yang melihat)

24. Seksi Kepanitiaan Pagelaran/Pameran Seni:
1. Pembina
2. Ketua
3. Wakil Ketua
4. Sekertaris
5. Bendahara
6. Seksi Karya
7. Seksi Dokumentasi dan Publikasi
8. Seksi Acara
9. Seksi keamanan
10. Seksi Dekorasi
Reaksi: 
Selasa, 09 Februari 2010
MENYUSUL YA....
Reaksi: 
Jumat, 05 Februari 2010
BAB 1
APRESIASI KARYA SENI RUPA 1

A. Pengenalan Karya Seni Rupa
Seni merupakan bagian dari kebudayaan manusia yang telah cukup lama muncul dan terus berkembang hingga saat ini.
Seni diciptakan oleh manusia. Oleh sebab itu, seiring dengan perkembangan zaman dan kemampuan manusia maka senipun ikut berkembang. Dalam hal ini seni sangat ditentukan oleh kepekaan indriawi, pengetahuan seni, kepekaan apresiasi, kepekaan rasa estetika (keindahan), artistik, dan etika (moral).

SENI adalah: Suatu aktifitas manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.

Dalam seni rupa, terdapat beberapa unsur:
Titik
Garis
Warna
Tekstur

1. Sifat Dasar Karya Seni

Sifat-sifat dasar karya seni meliputi:
Unik/Kreatif
Unik artinya Baru, tiada duanya, dan belum ada sebelumnya.
Unik dapat diartikan pula lain dari yang lain, baik bentuk, media, gagasan, atau unsure yang lain.

Individual (Pribadi)
Pribadi/individual berarti: Hanya milik seniman penciptanya. Hal ini dikarenakan setiap seniman memiliki cara/teknik, gagasan, pandangan dan pengalaman yang berbeda.

Survival
Maksudnya adalah: Karya seni akan tetap abadi dan dikenang sepanjang masa, meskipun si penciptanya telah tiada.

2. Prinsip dan Unsur Seni Rupa
Terciptanya karya seni rupa tidak lepas dari suatu hal yang mendasari kreativitas tersebut, yaitu adanya prinsip dan unsure seni rupa.

Prinsip Seni Rupa
Berikut ini adalah beberapa prinsip seni rupa yang harus kamu perhatikan dalam menciptakan suatu karya seni rupa.

1) Unity (Kesatuan)
Unity adalah: Kesatuan yang diutamakan melalui ukuran-ukuran, warna, letak dan perbedaan.

2) Balance (keseimbangan)
Balance adalah: Kesesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi dalam karya seni.

3) Harmony (Keselarasan)
Harmony adalah: Tatanan ragawi yang merupakan produk transformasi atau pemberdayaan ide-ide dan potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan local, baik warna maupun bentuknya.

4) Contrast ( pertentangan)
Contras adalah: Perbedaan yang mencolok, baik bentuk atau warnanya, tetapi tetap memiliki keindahan.

5) Rhythm (Irama)
Rhythm adalah: Urutan atau perulangan yang etratur dari sebuah elemen atau unsure-unsur seni rupa, misalnya perulangan bentuk atau warna.

6) Intensity (kesungguhan)
Intensity adalah: Kesungguhan dalam memberi corak warna yang sesuai dengan karakter karya itu sendiri. Misalnya: kesan dramatis, menyedihkan dll.

Unsur Seni Rupa
Terciptanya sebuah karya seni rupa tidak akan terlepas pula dari unsure/elemen pendukungnya, seperti:
1) Noktah/titik
Adalah: Goresan langsung dan sekali dari suatu alat tertentu.

2) Garis
Adalah: Gabungan dari noktah-noktah yang berimpitan atau berdekatan.
Garis memiliki watak, misalnya; garis lurus yang tegak berwatak kuat, kokoh, kekar. Garis yang berwatak lembut dan luwes adalah garis lengkung dan garis mendatar.

3) Bidang
Adalah: Gabungan dari garis-garis.

4) Bentuk
Adalah: Gambaran figure, dapat berupa dua dimensi atau tiga dimensi.

5) Tekstur
Adalah: Kesan bahan atau rasa bahan.

6) Warna
Adalah: Kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

3. Tema, Bentuk, dan Makna suatu Karya Seni Rupa.
Seni memiliki tiga komponen utama, Yaitu: Tema, Bentuk dan Isi.

Tema
Adalah: Dasar cerita atau pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar penciptaan sebuah karya seni.

Bentuk
Adalah: Wujud yang ditampilkan atau yang tampak sehingga dapat dilihat dan diraba.
Bentuk dalam seni rupa dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
Bentuk Figuratif, adalah: Bentuk yang sesuai dengan keadaan aslinya (realistis).
Bentuk Nonfiguratif, adalah : Bentuk alam yang telah diubah sehingga tidak sesuai dengan keadaan aslinya.

Mengubah bentuk-bentuk yang ada dialam dapat melalui berbagai cara, diantaranya;
- Stilasi (digayakan), contohnya: Wayang kulit merupakan stilasi dari figure manusia.
- Deformasi adalah: Perubahan bentuk atau wujud dari yang baik menjadi kurang baik.
- Distorsi adalah: Pemutar balikkan aturan. Contohnya: Lukisan manusia yang dibuat tidak proporsional ukuran-ukuran organ tubuhnya.

c. Isi (Makna)
Karya senirupa harus memiliki makna atau arti simbolis, contohnya: Lukisan zaman prasejarah yang terdapat didinding gua berupa gambar seekor babi, gambar ini mengandung makna simbolis, yaitu: permohonan agar dalam berburu dihutan mendapatkan hasil tangkapan yang banyak. Kehadiran lukisan tersebut dipakai sebagai alat atau sarana upacara ketika akan berburu kehutan.

B. Keragaman Jenis Karya Seni Rupa Nusantara
Karya seni rupa sangat dipengaruhi oleh berbagai factor seperti kondisi dan budaya masyarakat setempat. Oleh sebab itulah, karya seni rupa yang terbentuk pun mempunyai keragaman.
Keragaman karya seni rupa Nusantara dapat kita golongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Seni Lukis
2. Seni Patung
3. Seni Dekorasi
4. Seni Ilustrasi
5. Seni Reklame
6. Seni Kaligrafi
7. Seni Kriya
8. Seni Arsitektur
9. Seni Grafis

1. Seni lukis
Adalah: Karya seni dua dimensi yang merupakan ungkapan rasa estetis dan didalamnya terdapat unsure seni rupa, yaitu garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.

Seni lukis sudah ada sejak zaman prasejarah, terbukti dengan adanya lukisan cap tangan didinding gua leang-leang Sulawesi Selatan. Begitu pula dengan penemuan lukisan babi hutan, cecak, kadal dan biawak.
Lukisan pada zaman prasejarah umumnya berkaitan dengan fungsi Spiritual, yaitu Animisme dan Dinamisme.
Setelah ajaran Hindu-Budha dan Islam masuk, zaman seni lukis mulai berkembang, media yang digunakan pun berubah, sebelumnya menggunakan dinding-dinding gua berubah menjadi menggunakan kulit dan kanvas.

2. Seni Patung
Seni Patung Adalah: Karya seni 3 Dimensi yang dapat dinikmati dari banyak arah.
Sama seperti karya seni lukis, seni patung juga merupakan salah satu cabang seni rupa yang tertua, yaitu sejak zaman prasejarah.

3. Seni Dekorasi
Kata dekorasi berasal dari kata decorate yang artinya menghiasi.

Jadi Seni Dekorasi Adalah: Karya seni rupa yang berhubungan dengan hias menghias, baik dalam ruang 3 dimensi maupun 2 dimensi (datar).
Tujuan dari Seni Dekorasi adalah: Menata secara estetis, mengatur, atau menambah suatu ornament pada benda pakai tanpa merusak fungsi benda itu.

4. Seni Ilustrasi
Kata ilustrasi berasal dari bahasa Latin,yaitu illustrate yang artinya Menjelaskan.
Jadi Ilustrasi adalah: Suatu bentuk ungkapan visual dari gagasan, peristiwa, cerita, kejadian dan situasi.

C. Apresiasi Karya Seni Rupa Nusantara Daerah Setempat Berdasarkan Bentuk dan Teknik Pembuatan
Apresiasi berasal dari bahasa inggris, to-apreciate (menghargai),Apreciation adalah PenghargaanJadi Apresiasi seni adalah: Menghargai suatu karya seni.

Menilai suatu karya seni rupa adalah: memberikan apresiasi terhadap karya tersebut.
Jadi yang dimaksud Apresiasi adalah: Mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk belukhasil seni serta peka terhadap unsure-unsur yang ada didalamnya sehingga mampu menikmati dan menilai karya dengan semestinya.

Ada 3 unsur penting didalam proses apresiasi, yakni sebagai berikut:
Seniman yang menciptakan suatu karya seni rupa
Karya Seni, yaitu objek yang dihasilkan oleh seniman.
Pengamat Seni, yaitu orang yang memberikan apresiasi terhadap suatu karya seni.

Proses Apresiasi:
Pengamatan
Penghayatan
Evaluasi
Apresiasi



BAB 2
EKSPRESI DIRI MELALUI KARYA SENI RUPA 2
A. Menggambar Objek
Menggambar Bentuk adalah: Menggambar benda seperti yang terlihat oleh mata kita. Atau menggambar sesuatu benda ke atas bidang gambar sesuai dengan wujud aslinya.

Gaya dalam Menggambar
a. Menggambar Ekspresif
Adalah: Menggambar objek yang merupakan ungkapan jiwa, pikiran, dan perasaan terhadap sesuatu hal.
b. Menggambar Detail
Adalah: Menggambar objek dengan sedetail-detailnya. Sebagai contoh, jika kamu menggambar orang maka kamu akan menggambar orang tersebut secara lengkap sampai kebagian yang terkecil.
c. Menggambar Imajinatif
Adalah: Belajar Mengungkapkan imajinasi dalam sebuah gambar.

Peralatan dan Bahan untuk Menggambar
- Pensil
- Krayon/oil pastel
- Cat
- Tinta Cina
- Palet, adalah: Wadah untuk menaruh/mengaduk cat.
- Kuas
- Kertas Gambar

Warna dalam Menggambar
Secara umum, warna dapat kita bedakan menjadi beberapa macam:
Warna Pokok
Adalah: Warna yang tidak dihasilkan dari campuran warna lain.
Warna pokok terdiri atas warna merah, biru, kuning.

Warna Sekunder
Adalah: Warna yang kita peroleh dari hasil campuran dua warna pokok.

- WarnaTersier
Adalah: Warna yang diperoleh dengan mencampurkan dua warna sekunder.

- Warna Shade dan Tint
Warna Shade adalah: Warna yang tercampur hitam.
Ciri warna shade adalah: Menghitam dan mengusam.
Contohnya: warna hijau botol.

Warna Tint Adalah: Warna yang tercampur Putih.
Ciri warna Tint: Memutih, memucat dan memberi kesan melembut.
Contohnya: Merah jambu.

Teknik Menggambar
Teknik Menggambar ada beberapa jenis;
a. Teknik Garis Linier
Adalah; Teknik menggambar dengan cara membuat terlebih dahulu sketsa dan garis-garis sebagai pembentuk wujud objek yang akan digambar.

b. Teknik Arsir
Adalah; Teknik menggambar dengan menarik garis kecil-kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan ketika kamu akan menggambar atau melukis.

c. Teknik Dusel
Adalah; Teknik menggambar yang menggunakan pensil gambar pada posisi miring.

d. Teknik Titik-titik (Pointilis).
Adalah; Teknik menggambar dengan menggunakan titik-titik yang memberikan kesan bayangan.

e. Teknik Blok Gambar
Adalah; Teknik menggambar dengan cara mewarnai seluruh gambar.

B. Merancang Karya Seni Rupa
Karya Seni Murni Adalah; Karya seni yang diciptakan hanya untuk kepuasan batin saja.
Seni Murni disebut juga Fine Art atau Pure Art.

Karya Seni Terapan adalah; Karya seni yang selain dibuat selain bertujuan untuk dinikmati keindahannya, tetapi juga memiliki tujuan lain. Misalnya, karya seni itu dibuat untuk keperluan sehari-hari, sebagai simbol, atau alat komunikasi
Seni Terapan disebut juga Applied Art atau Usefull Art.






Reaksi: 
BAB I
APRESIASI KARYA SENI RUPA 1

Dahulu, ketika kita mendengar kata atau istilah Seni Rupa yang terbayang dalam benak kita adalah aktifitas menggambar. Padahal, kenyataannya lebih dari sekedar aktifitas menggambar jika dilihat dari keragaman bentuk, tema dan teknik pembuatannya.

Unsur-unsur pendukung seni rupa dapat berupa:
1. Garis
2. Warna
3. Bentuk
4. Tekstur
Unsur-unsur tersebutlah yang kemudian diolah melalui gagasan kreatif seniman dan kemampuan teknik dengan mempertimbangkan Prinsip-prinsip Seni.

Prinsip Seni meliputi:
1. Keseimbangan
2. Keselarasan
3. Kesatuan
4. Kontras
5. Irama
6. Pusat Perhatian dan
7. Kesungguhan dalam menyelaraskan karya.

A. Beragam Karya Seni Murni Daerah
Kalian pasti ingat pengertian Karya seni bila ditinjau dari bentuknya, karya seni jika ditinjau dari bentuknya terdiri dari karya 2 dimensi dan 3 dimensi.

1. Pengertian Karya seni jika ditinjau dari bentuknya:
a. Karya 2 Dimensi adalah: Karya seni yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
b. Karya 3 dimensi adalah: Karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi/volume atau kedalaman.

2. Pengertian Karya seni ditinjau dari sifatnya:
a. Karya seni murni adalah: Karya seni yang diciptakan hanya untuk kepuasan batin sipelukis.
b. Karya seni terapan adalah: Karya seni yang diciptakan dengan tujuan untuk diperjual belikan kepada konsumen.

Jika kamu pehatikan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Perbedaan dalam kondisi geografis, social, ekonomi dan budaya telah menciptakan karya seni daerah yang khas. Dengan demikian kita dapat dengan mudah melihat darimana karya seni tersebut berasal dengan memperhatikan ciri-ciri khas yang terdapat di dalamnya. Berikut ini adalah contoh seni daerah yang berasal dari suku dayak.

1. Seni Pahat Patung Dayak
Salah satu patung khas dari suku dayak adalah patung blontang.
Ciri-ciri dari patung ini adalah:
- Terbuat dari kayu ulin
- Tinggi 4-5 meter
- Berwujud manusia
Patung Blontang dibuat sebagai batu nisan bagi keluarga suku dayak yang sudah meninggal. Patung tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengantar arwah yang meninggal.

Patung Dewa Dewi
Ciri-ciri dari patung dewa dewi
- menggunakan motif dan ornament unsur-unsur alam, seperti manusia, tanaman dan hewan. Salah satu motif yang terkenal adalah motif burung enggang.

2. Seni Arsitektur Khas Bali
Arsitektur bali bukanlah sekedar arsitektur bangunan biasa. Didalam arsitektur bali terkandung konsep-konsep dasar yang mempengaruhi cara penyusunan bangunannya.
Konsep-konsep tersebut meliputi:
a. Konsep ruang atau Tri Loka dan Tri Angga.
b. Konsep orientasi kosmologis atau Nawa Sanga dan Sang Mandala.
c. Konsep Keseimbangan Kosmologis atau Manik Ring Cucupu
d. Konsep Proporsi dan Skala Manusia.
e. Konsep Court, Open Air.
f. Konsep Kejujuran bahan bangunan.

Konsep Tri Loka atau Tri Angga merupakan konsep ruang yang membagi arsitektur tradisional bali dalam 3 bagian, seperti:
- Bagian ruang utama yang memiliki kedudukan tinggi (kepala)
- Bagian Madya (tengah)
- Bagian Nista (terletak dibawah)

Dalam arsitektur khas bali terdapat ruang pemujaan yang terletak dibagian utara dan timur bagunan, tempat pemujaan tersebut disebut Pemerajaan.
Pembagian ruangan dalam arsitektur khas bali seringkali dikaitkan dengan unsure mistis. Senagai contoh adalah tembok pemisah yang terdapat didekat pintu masuk bangunan. Tembok pemisah tersebut berfungsi sebagai penghalang agar pengaruh jahat tidak masuk kedalam rumah. Tembok pemisah tersebut disebut aling-aling.

Beberapa contoh motif ukiran khas bali adalah:
- Manusia dalam pose tangan berdoa menangkup satu sama lain.
- Motif dewa-dewi dalam ajaran Hindu.
- Motif bung-bunga khas bali seperti kembang sepatu, jepun, tanjung dan kembang kertas.
- Sulur-sulur pohon merambat.

Sikap Apresiasi terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik Seni Rupa.
Pengertian Apresiasi adalah: Kemampuan seseorang dalam menilai, memahami, menghayati tanpa kehilangan rasa simpati kita terhadap karya seni itu.

Tahapan seseorang melakukan Apresiasi terhadap sebuah karya seni adalah sebagai berikut:
Pengamatan
Pada tahap ini, apresiator dapat langsung berinteraksi dengan obyek melalui indra penglihatan.
Penghayatan
Apresiator mulai memahami nilai-nilai estetis didalam obyek tersebut sehingga ia merasakan telah menyatu didalam karya tersebut.
Evaluasi
Apresiator telah dapat menilai bobot estetika ,elalui kritik, baik lisan maupun tulisan.
Apresiasi
Apresiasi adalah: Proses penilaian secara total.

Teknik-teknik pada penciptaan Karya seni Rupa.
Ada banyak teknik yang digunakan dalam menciptakan Karya Seni, meliputi
Teknik melukis
Teknik Memahat atau mengukir
Teknik Anyaman
Teknik Menempel
Teknik Susunan
Teknik Butsir
Teknik Cetak/cor
Teknik Celup
Teknik Sungging
Teknik Sablon

Salah satu hasil karya seni lukis daerah yang terkenal karena keindahan dan keunikan tekniknya adalah seni lukis kaca dari Cirebon. Motif yang digunakan untuk seni lukis kaca ini adalah tokoh-tokoh wayang.


BAB II
EKSPRESI DIRI MELALUI KARYA SENI RUPA 1

Unsur-unsur seni rupa terdiri dari:
- Titik
- Garis
- Bidang
- Bentuk
- Tekstur
- Warna

Memilih Unsur Seni Rupa untuk Dikembangkan Menjadi Karya Seni Rupa.
Masing-masing warna memiliki tersendiri;
Merah
Sifat:
- Menggairahkan
- Hangat
- Kuat
- Manusiawi
Efek yang ditimbulkan dari warna merah:
- Agresif
- Menggelisahkan
- Kasar dan Menentang
- Menonjol

Kuning
Sifat:
- Riang
- Bercahaya
- Kuat
- Halus
Efek yang ditimbulkan dari warna kuning;
- Sombong
- Silau
- Sukar di Kombinasi

Hijau
Sifat:
- Tenang
- Gembira
- Nyaman
- Alami
Efek yang ditimbulkan dari warna hijau:
- Umum
- Membosankan

Biru
Sifat:
- Nyaman
- Tenteram
Efek yang ditimbulkan dari warna Biru;
- Dingin

Putih
Sifat:
- Suci
- Agung
- Bersih
Efek yang ditimbulkan dari warna Putih;
- Silau
- Tidak Beremosi

Ungu
Sifat:
- Agung
- Wibawa
Efek yang ditimbulkan dari warna ungu;
- Angkuh

Abu-Abu
Sifat:
- Tertib
- Santai
- Romantis
Efek yang ditimbulkan dari warna Abu-Abu;
- Redup
- Seram
- Membosankan
- Tidak menarik

Jingga
Sifat:
- Gembira
- Akrab
- Ramah
- Kuat
Efek yang ditimbulkan dari warna jingga;
- Keras
- Menyolok
- Mengacaukan

Cokelat
Sifat:
- Kokoh
- Mantap
- Dapat dipercaya
Efek yang ditimbulkan dari warna cokelat;
- Janggal
- Kaku
- Kotor

Ekspresi Diri Melalui Karya Seni Rupa
Ekspresi Diri adalah:

Mencoba untuk mengungkapkan, mencurahkan apa yang kita rasakan, kita inginkan kedalamsuatu bentuk karya seni.

Menggambar adalah:
Memindahkan suatu obyek, bentuk atau benda kebidang datar dengan bantuan garis dan warna.

Melukis adalah:
Memindahkan suatu obyek atau bentuk kebidang datar dengan bantuan garis dan warna denganmempertimbangkanimajinasi, gagasan, daya fantasi, kemampuan teknik atau karakter pencipta, serta melalui proses perenungan atau pengalaman estetika yang dimilikinya.


BAB III
APRESIASI KARYA SENI RUPA 2

Seni selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan setiap seniman selalu ingin menampilkan sesuatu yang baru dan belum ada sebelumnya. Hal ini disebabkan karena seni bersifat: unik, universal, individual, ekspresif dan survival.

Unik berarti: Baru dan lain dari yang lain, baik dalam bentuk, tema, teknik atau media yang dipakai.

Universal berarti: Karena seni dapat dinikmati oleh setiap manusia.

Individual berarti: Setiap seniman memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan citra dari dari dirinya.

Ekspresif berarti: Karena seni merupakan curahanide dan perenungan dari pengalaman dan perasaan seniman yang kadang menjadi suatu misteri bagipenikmatnya.

Survival berarti: Karya seni abadi dan dapat dinikmati sepanjang masa.

Mengidentifikasi Karya Seni Rupa Murni Daerah
Keragaman karya seni rupa daerah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya.
Karya seni daerah lainnya yang terkenal adalah seni lukis dari Bali. Ada dua daerah dipulau Bali yang menjadi pusat dari seni lukis Bali. Bahkan kedua daerah tersebut telah memunculkan gaya khas Balinya, Yaitu gaya Batuan dan Gaya Ubud. Seni Lukis Ubud mempunyai motif yang menggambarkan pewayangan seperti Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa merupakan obyek yang banyak dilukis. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi seni lukis yang dipakai untuk keperluan adapt, pura dan puri.
Seni lukis menarik lainnya dapat kita temukan didaeah Cirebon. Daerah tersebut mempunyai teknik melukis yang berbeda dengan teknik lukis dari daerah lainnya, yaitu Seni Lukis Kaca (Gass Painting). Lukisan tersebut menggunakan media utama kaca sebagai kanvasnya dan teknik melukisnya pun terbalik (dilukis pada bagian belakan/bawah).

Ragam Tema dan Teknik Dalam Karya Seni Rupa.
Pada zaman purba, tema yang digunakan adalah karya seni yang dapat menghubungkan manusia dengan roh nenek moyang dan kekuatan gaib pada benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan seperti benda-benda persembahan kepada dewa.
Seiring perkembangan peradaban , manusia pun semakin maju jalan pemikirannya. Kemunculan agama sangat mempengaruhi semua aktifitas manusia.
Zaman Hindu dan Budha memberi nuansa tersendiri dalam hal kepercayaan hubungan manusia dengan Sang Pencipta yang diyakini memberi kedamaian dalam kehidupan manusia. Beberapa peninggalan zaman Hindu dan Budha antara lain berupa Candi, Wihara dan Patung budha.
Oleh Karena itu, pada zaman Hindu budha tema yang diangkat dalam penciptaan karya seni adalah hubungan manusia dengan Tuhannya. Dilanjutkan dengan datangnya agama Nasrani dan Islam yang masih mengangkat tema yang sama.
Peninggalan pada zaman setelah kedatangan Nasrani dan Islam antara lain dalam bentuk lukisan kaligrafi, masjid-masjid kuno, gereja-gereja dan arsitektur rumah ibadah. Pada masa itu rumah ibadah dibangun megah, menjulang dan bersifat agung yang memiliki makna simbolik menghormati kebesaran Sang Pencipta.

1. Zaman Prasejarah
Sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia sudah mulai menggoreskan berbagai gambar didinding-dinding gua tempat tinggal mereka. Pada masa kini, kita dapat menjumpai berbagai peninggalan tersebut pada dinding-dinding gua yang kemungkinan pernah mereka tempati.
Mereka membuatlukisan tersebut dari bahan-bahan yang sederhana seperti arang atau kapur. Mereka juga menggunakan warna yang berasal dari tumbuh-tumbuahan yang ditumbuk aatau dikunyah. Obyek yang mereka gambar juga masih berhubungan dengan alam.

2. Zaman Klasik
Pada zaman klasik manusia mulai membuat lukisan dengan meniru bentuk-bentuk yang ada di alam. Gambar yang dihasilkan sangat mirip dengan obyek asli yang dilukis. Pada masa itu, manusia menyadari bahwa berkomunikasi dengan gambar dalam beberapa hal tampak lebih efektif dari pada secara lisan.
Teknik melukis yang berkembang pada masa klasik ini adalah teknik impasto. Teknik ini menggunakancat yang dilapiskan sangat tebal diatas kanvas sehingga goresan yang dihasilkan sangat jelas terlihat. Pelukis yang menggunakan teknik ini adalah Rembrant. Pada era modern, teknik impasto kembali digunakan oleh pelukis Vincent van Gog.

3. Zaman Pertengahan
Pada zaman ini manusia sudah mulai mengenal agama dan religi. Seni lukis pun umumnya dibuat untuk kepentingan keagamaan.

4. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance muncul akibat Revolusi dari zaman kegelapan (Gotik) yang pada masa itu menggambarkan kegelapan. Setelah kekalahan bangsa Turki yang menguasai eropa pada masa gotik, para ilmuwan dan budayawan pun banyak yang kembali menempati benua eropa termasuk pelukis dan ilmuwan (scince).
Tokoh-tokoh seniman yang terkenal pada zaman renaissance adalah: Tommasi, Donatello, Leonardi da vinci, Michaelangelo dan Raphael.
Salah satu teknik yang berkembang pada masa Renaissance adalah Trope-l’oel yang menghasilkan karya lukis dengan bagian detail yang nyata sehingga orang yang melihat lukisan itu dapat saja tertipu karena mengira bagian gambar tersebut bukanlah lukisan.
Selain teknik Trope-l’oel, adapula teknik yang manual pada masa Renaissance, yaitu teknik Sfumato Teknik ini dilakukan dengan melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk menciptakan efek kedalaman, volume, dan bentuk. Teknik Sfumato sering digunakan Leonardo da Vinci dalam karya lukisannya.

a. Pengertian Aliran Seni Rupa.
Adalah: Corak penampilan karya seniman dalam mengungkapkan ide, perenungan dan pengalaman batin estetikanya yang didalamnya tersirat cirri khas atau citra dari karakter seniman tersebut.

b. Aliran Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara
1) Aliran Klasik
Aliran Klasik adalah: Aliran atau gaya seni rupa yang obyeknya dibuat dekoratif dan mendetail, kesan kesulurahan elegan (indah). Tokoh aliran ini adalah: Mariset Boucher, Watteau, dan Ingres.

2) Aliran Neoklasik
Aliran ini merupakan kelanjutan dari Aliran Klasik.
Ciri-ciri aliran ini adalah:
- Terikat pada norma-norma intelektual
- Bentuknya selalu seimbang dan harmonis.
- Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
- Raut muka tenang berkesan agung.
- Berisi cerita tentang lingkungan istana.
- Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah: Jaques Louis Davis.

3) Aliran Romantisme
Aliran romantisme merupakan penentang aliran Neoklasik yang cenderung statis, membuat tenang dantak bergerak.
Ciri-ciri aliran Romantisme adalah:
- Temanya tenyang cerita kejadian yang dahsyat cenderung emosional.
- Penuh gerak serta dinamis.
- Warna bersifat kontras dan meriah.
- Pengaturan kompisisi hidup.
- Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah: Theodore Gericault, Raden Saleh, Eugene Delacroix, Jean Baptise, Hnry Roussean dan Jean Francois.

4) Aliran Realisme
Alan Realisme adalah: Aliran yang objeknya berupa kenyataan yang ada (real) tentang kehidupan masyarakat, temanya tentang kesedihan, kemiskinan dan bencana.
Aliran ini merupakan penentang aliran neoklasik yang melebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Hendra Gunawan, Sudarso, Jeihan, Barli, Gustave Courbet, George Hendrik Breitner, Jean Francois Millet.

5) Aliran Natural
Aliran Natural adalah; Suatu aliran Seni Lukis yang mengambil objek tentang alam.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Basuki Abdullah, Abdullah SR, Pirngadi, Rembrandt, Frans Hill, Raden Saleh dan Leonardo da Vinci.

6) Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah; Aliran yang objeknya berupa kesan sesaat.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; S.Sudjojono, Claude Monet, Edgar Degas, Renoir dan Paul Cezane.

7) Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme adalah; Aliran yang objeknya merupakan curahan jiwa saat itu.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Affandi, Vincent Van Gogh dan Trubus.

8) Aliran Kubisme
Adalah; Suatu aliran seni lukis yang objeknya menggunakan bentuk dasar geometri seperti lingkaran, segi empat, segi tiga dan sebagainya.
Tokoh; Pablo Picasso, Juan Gris, dan George Braque.

9) Aliran Fauvisme
Adalah; Aliran yang objeknya berupa bentuk pipih (dua dimensi)
Tokoh-tokoh aliran ini; Henri Matisse dan Henri Rousseau.

10) Aliran Surealisme
Adalah; Aliran seni rupa yang objeknya nyata, tetapi dilebih-lebihkan sehingga tidak masuk akal.
Tokoh-tokoh aliran ini; Salvador Dali, Ivan, Joan Miro dan Marc Chagal.

11) Aliran Dadaisme
Adalah; Aliran yang objeknya menampilkan suatu yang lucu, naif, menggelikan dan mengandung keindahan kanak-kanak yang murni.

12) Aliran Abstrak
Adalah; Aliran yang objeknya tidak ada di alam ini.

Aliran ABSTRAK ada 2 macam;
Abstrak Geometri
Adalah; Lukisan yang berupa komposisi garis, warna dan bidang-bidang yang tersusun indah.

Abstrak Ekspresif
Adalah; Lukisan yang berupa ungkapan murni dari sentuhan imajinatif.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Piet Mandrian, Kandinsky dan Wassily.

13) Aliran Pop Art
Adalah; Lukisan yang memberikan kesan keseluruhan berupa sindiran, karikatural, humor, dan apa adanya.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah; Richard Hamilton dan Tom Waselman.


BAB III
PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PAMERAN/PERGELARAN


A. Pengertian Pameran/Pergelaran
Dalam arti luas Pameran dan Pergelaran adalah; Suatu kegiatan yang mempertunjukkan sesuatu kepada masyarakat luas agar mendapat tanggapan dan penilaian.

Kata Pameran dan Pergelaran memiliki perbedaan arti;
Pameran; benda yang dipamerkan bersifat Statis atau Diam.
Pergelaran; benda yang dipamerkan/dipertunjukkan bersifat Dinamis atau Bergerak.

B. Jenis-jenis Pameran/Pergelaran
Berdasarkan Jenis Karya ada dua macam;
1. Pameran Homogen
Adalah; Kegiatan yang mempertunjukkan satu jenis karya saja.
2. Pameran Heterogen
Adalah; Kegiatan yang mempertunjukkan berbagai jenis karya atau campuran.

Berdasarkan Jumlah Peserta;
1. Pameran Tunggal
Adalah; Pameran/Pergelaran yang hanya mempertunjukkan karya seorang seniman saja.
2. Pameran Kelompok
Adalah; Pameran/Pergelaran yang mempertunjukkan beberapa karya seniman.

C. Fungsi Pameran
1. Media Ekspresi Diri
2. Media Komunikasi
3. Media Pengembangan Bakat
4. Media Apresiasi

D. Perencanaan dan Pengorganisasian Pameran/Pergelaran
Prinsip-prinsip perencanaan Pameran/Pergelaran meliputi;
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing ( Pengorganisasian/pengelolaan/pengaturan)
3. Acting ( Pelaksanaan)
4. Controlling (Pengawasan)

Tahapan-tahapan membuat Perencanaan;
- Menentukan Tema Pameran/Pergelaran
- Membuat Rencana kegiatan.
- Menyusun Program acara pameran/pergelaran.
- Menentukan tempat pergelaran/pameran.
- Menyusun kepanitiaan.
- Menyusun rencana kerja dan jadwal.

Sistematika menyusun perencanaan Tertulis (Proposal)
- Judul Proposal
- Nama Acara
- Dasar, Tujuan dan Tema
- Waktu Pelaksanaan
- Tempat
- Panitia
- Acara
- Anggaran
Reaksi: 
Selasa, 14 Juli 2009
SENI LUKIS

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Teknik-teknik dalam melukis.

Anamorfisme
Anamorfisme berarti penyajian perspetif atau proyeksi yang terdistorsi. Lebih khusus istilah ini mengacu kepada imaji yang terdistorsi sedemikian rupa hingga hanya akan terlihat normal jika dilihat dari sudut tertentu.
Leonardo's Eye (Leonardo da Vinci, sekitar 1485) adalah salah satu contoh karya anamorfosis tertua yang pernah ditemukan.Selama abad 17th, Mural trompe l'oeil di masa Barok sering menggunakan teknik ini untuk mendapatkan kombinasi arsitektural yang sempurna dengan ilusi visual. Saat pengunjung melihat bangunan dari sudut yang tepat, maka bangunan tersebut akan menyatu dengan lukisan dekoratif yang ada. Hans Holbein the Younger adalah salah satu contoh pengguna trik anamorfisme dalam karyanya.Kubah dan rangka langit-langit dari Gereja St. Ignazio di Roma Rome, yang dilukis oleh Andrea Pozzo, memperlihatkan contoh ilusi ini. Diawali oleh kekhawatiran kubah yang terlalu tinggi akan mengganggu pencahayaan untuk bangunan di sekitar, maka Pozzo ditugaskan untuk membuat ilusi kubah tersebut daripada harus membangun kubah yang sebenarnya. Bagaimanapun, karena karya ini tetap bersifat dimatra, hanya pada titik tertentu saja pengunjung bisa merasakan kubah ini benar-benar nyata.Contoh lain adalah lukisan kapur di trotoar oleh Kurt Wenner dan Julian Beever di mana lukisan kapur, ubin, dan bangunan di sekitar menyatu menjadi sebuah ilusi.IMAX, Cinemascope dan format layar lebar lain bisa menggunakan teknik anamorfisme untuk menciptakan ilusi pemandangan trimatra dari slide dimatra.ex: Lukisan Andrea Pozzo dilangit-langit gereja St. Ignazio

Sotto in su
Lukisan Andrea Pozzo di langit-langit gereja St. Ignazio.Sotto in su, berarti terlihat dari bawah (atau populer pula dengan sebutan di sotto in su), adalah teknik lukisan ilusionistis yang biasanya digunakan untuk lukisan langit-langit untuk memberikan persepsi perspektif. Setiap elemen yang dilihat oleh pemirsa disusun agar memberikan ilusi yang tepat. [sunting] SejarahTeknik ini banyak digunakan pada masa Barok untuk lukisan fresko. Diperkirakan teknik ini pertama kali digunakan Andrea Mantegna dalam Camera degli Sposi (Mantua). Selain itu juga terdapat nama-nama Antonio da Corregio dalam Duomo Parma, Pietro da Cortona dengan karyanya Allegory of Divine Providence and Barberini Power di Palazzo Barberini, dan Andrea Pozzo dengan karyanya Apotheosis of St Ignatius.

Hatching
Albrecht DŸrer, Veronica, 1513. Contoh penerapan teknik hatching.Hatching (hachure dalam Bahasa Perancis) dan juga cross-hatching adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan dengan membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis paralel ini ditimpa dengan garis-garis paralel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini menjadi cross hatching.Perupa menggunakan teknik ini dengan memvariasikan jarak, sudut, panjang, dan jenis-jenis garis sehingga dihasilkan gradasi bayangan tertentu.Teknik ini sangat populer pada masa Renaisans Awal.Teknik dasarKonsep utama dari hatching adalah bahwa kepadatan, jumlah, dan ketebalan garis akan sangat mempengaruhi efek bayangan yang dihasilkan. Dengan meningkatkan kepadatan, jumlah, dan jarak antar garis, maka bayangan yang dihasilkan semakin gelap, begitu pula sebaliknya.Kontras bayangan bisa pula dicapai dengan mendekatkan dua jenis hatching yang berbeda sudut garisnya. Sebagai hasilnya, variasi garis ini akan memberikan ilusi warna, yang bila digunakan secara konsisten akan mengasilkan imaji yang realistis.



BEBERAPA ALIRAN LUKISAN

A. Ekspresionisme
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:* Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse- WŠchtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele MŸnter, dan Max Pechstein.* Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka* Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky* Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman* Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke.* Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine* Norwegia: Edvard Munch* Swiss: Carl Eugen Keel* Indonesia: Affandi

B. Impresionisme
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra.

1 Penjelasan
2 Sejarah
3 Pengaruh teknologi dan sains
4 Pengaruh terhadap seni rupa modern
5 Ciri khas
6 Post-Impresionisme
7 Pelukis-pelukis yang pernah menganut impresionisme

1. Penjelasan
Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibentuk dengan pengolahan garis secara berlebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh perhitungan akan menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal melepaskan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.Kemudian beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek menjadi lebih sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.Pada awalnya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang dibuat di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang kemudian mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa ada kesan yang berbeda didapatkan jika lukisan dibuat di area terbuka dengan langsung mengamati objek yang dibuat. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus murni (dengan arti tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan kemudian bergeser kepada kesan keseluruhan daripada detail-detail objek tertentu.Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang lebih penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.Pada akhir abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah cara pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang benar dalam pembuatan karya.Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, antara lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

2. Sejarah
Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, AcadŽmie des beaux-arts mendominasi kegiatan seni di abad 19. Akademi ini adalah penguasa standarisasi tradisional lukisan-lukisan Perancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis, religius, dan potret sangat dihargai pada saat itu, sementara tema pemandangan dan still life hanya dipandang sebelah mata. AcadŽmie des beaux-arts juga menginginkan setiap lukisan memperhatikan setiap detail dan finishing yang sempurna, dan jika bisa mendekati kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diperhatikan dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut adalah cerminan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang pelukis. Warna-warna gelap dan suram lebih dihargai.Akademi mengadakan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih akan memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang kemudian akan menjamin keberlangsungan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak langsung, hal inilah yang mendorong terbentuknya standarisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.Beberapa pelukis muda kemudian semakin cenderung memakai warna-warna cerah dan terang dibanding generasi sebelumnya, dengan maksud mengembangka gaya Realisme Gustave Courbet dan kemudian mendapat pengaruh Kelompok Barbizon yang berusaha membiaakan diri melukis alam secara jujur di tempat yang dianggap indah. Mereka juga lebih memilih tema pemandangan dan kehidupan sehari-hari dibanding cerita sejarah.Baik kelompok asli Barbizon maupun calon-calon pelukis impresionis yang kemudian bergabung ke dalamnya atau terinspirasi olehnya setiap tahun dengan gigih mengirimkan karyanya ke pameran Salon de Paris, dan terus menerus ditolak oleh juri. Kelompok pelukis muda ini antara lain Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan FrŽdŽric Bazille yang sebelumnya belajar kepada Charles Gleyre, sering melukis bersama, dan menjalin persahabatan yang erat.Pada tahun 1863, para juri menolak The Luncheon on the Grass (Le dŽjeuner sur l'herbe) karya Manet yang menampilkan wanita telanjang yang dikelilingi dua pria dalam sebuah piknik. Juri beranggapan bahwa ketelanjangan bisa diterima dalam lukisan historis dan religius, tetapi menampilkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang melanggar norma. Manet merasa sangat kecewa dengan penolakan ini yang sekaligus menimbulkan polemik di kalangan seniman. Meskipun Manet tidak secara langsung menyebut dirinya sebagai seniman impresionis, ia sebenarnya terlibat sebagai pemimpin dalam diskusi di CafŽ Guerbois, di mana seniman-seniman impresionisme berkumpul, dan mengembangkan pengaruh impresionisme.Setelah memperhatikan karya-larya yang ditolak pada tahun 1863, Kaisar Napoleon III memutuskan bahwa masyarakat umum berhak menilai sendiri karya-karya tersebut, dan mengadakan Salon des RefusŽs (Salon Penolakan). Kegiatan ini berlangsung bertahun-tahun, hingga kemudian pada April 1874 seniman-seniman impresionisme mendapatkan kesempatan menggelar pamerannya sendiri.Namun kaum impresionis kemudian tetap tidak mendapatkan kepuasan dengan fasilitas ini. Mereka kemudian merencanakan pameran yang terpisah dengan Salon. Namun ide ini ditolak oleh Manet, sekalipun ia sendiri termasuk orang yang paling berpengaruh di kelompok ini karena berpendapat bahwa perjuangan kaum impresionis justru seharusnya dimulai dengan mendobrak tembok penjurian di Salon. Morisott, salah satu dari sedikit wanita dari kelompok CafŽ Guerbois memutuskan untuk turut serta dalam pameran, sekalipun beberapa karyanya sudah siap dipamerkan di Salon.Setelah menyaksikan pameran tersebut, Louis Leroy menulis review yang tidak terlalu bersahabat di surat kabar Le Charivari. Leroy menyatakan bahwa Impression, Sunrise (Impression, soleil levant) oleh Claude Monet tidak lebih dari sekedar sketsa kasar dan belum bisa digolongkan ke dalam karya yang bisa dikategorikan telah diselesaikan.Istilah "Impresionis" menjadi sangat populer di kalangan seniman, tidak hanya sebagai sindiran, tetapi kadang juga sebagai "lencana kehormatan". Pemberontakan dan kemandirian menjadi jiwa utama dari gerakan ini, meskipun teknik masing-masing pelukis bisa saja berbeda. Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro bisa digolongkan Impresionis "murni". Sementara Degas menolak pakem impresionisme yang sudah ada dengan karya-karya drawing dan grafisnya. Renoir berbalik menentang Impresionisme sejak 1880an, dan tidak pernah kembali lagi kepada aliran ini.Gelora impresionisme lenyap seiring dengan perpecahan di antara penganutnya. Terutama pada pameran terakhir di mana seniman muda seperti Seurat mengemukakan teori-teori baru dalam karya impresionisme dengan teknik pointillismenya. Akhirnya masing-masing anggota memasuki babak baru dengan melepaskan diri dari teori ideal impresionisme dengan memasuki masa post-impresionisme.

3. Pengaruh teknologi dan sains
Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan teknik fotografi. Pada awalnya fotografi dianggap bisa memusnahkan keberadaan seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat justru membuat fotografi menjadi alat bantu utama yang sangat bermanfaat. Pelukis menjadi bisa mengeksplorasi hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah kuda saat berlari, suasana kota yang dinamis.Selain itu teori warna juga sangat berkembang dan membantu pengembangan aliran impresionisme.

4. Pengaruh terhadap seni rupa modern
Ada banyak hal yang menyebabkan impresionisme bisa dianggap sebagai pelopor gerakan seni rupa modern lain. Antara lain berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap subjek yang akan dilukis. Hal ini bisa dilihat dari contoh karya Manet yang menganggap moral bukanlah sesuatu yang harus terlalu dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab inti dari lukisan adalah lukisan itu sendiri, bukan pesan yang akan disampaikannya. tetapi bukan berarti hal itu membuat dunia lukis menjadi dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja jika ketelanjangan diperlukan, katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.Selain itu impresionisme juga mempelopori penerapan kembali teori-teori sains terbaru dalam dunia seni lukis. Antara lain pencampuran warna secara optis yang pada masa itu diperkenalkan oleh Chevreul. Hampir seluruh contoh karya impresionisme memperlihatkan kesadaran pelukisnya bahwa warna-warna, meskipun tidak dicampurkan dengan palet, namun saat didekatkan akan menghasilkan ilusi warna tertentu. Misalnya kuning yang didekatkan dengan hijau akan membuat warna kuning tersebut seolah mendekati warna hijau. Sebaliknya warna kuning jika didekatkan dengan warna ungu akan membuat warna tersebut semakin menyala dan memperlihatkan identitas kuningnya secara optis.Impresionisme juga membuat penggunaaan warna hitam di dalam lukisan berkurang jauh. Sebab seniman kemudian menyadari bahwa bagaimanapun hitam bukanlah warna. Secara visual adalah mustahil bagi seseorang untuk mendapatkan suasana dengan warna hitam.

5. Ciri khas
Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.* Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.* Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).* Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.* Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.* Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.* Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara keseluruhan dengan sengaja.Berkas:Podkowinski sklad.JPG

6. Post-Impresionisme
Post-Impresionisme adalah suatu masa yang masih dipengaruhi sisa-sisa impresionisme. Pada awal 1880 pelukis mulai mengeksplorasi sisi lain dari penggunaan warna, pola, bentuk, dan garis yang sedikit berlawanan dari pencapaian impresionisme. Pelukis pada era ini contohnya adalah Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec. Camille Pissarro, yang sebelumnya adalah seniman impresionis kemudian mengembangkan gaya pointilisme. Monet meninggalkan kewajiban melukis di luar ruangan. Paul CŽzanne, meskipun telah tiga kali terlibat dalam pameran impresionis, kemudian mengembangkan gayanya tersendiri.Karya seluruh seniman ini meskipun tidak lagi menganut aliran impresionisme namun masih mengandung unsur-unsur dasarnya.

7. Pelukis-pelukis yang pernah menganut impresionisme

* FrŽdŽric Bazille
* Jean Beraud
* Eugne Boudin
* Mary Cassatt
* Gustave Caillebotte
* Paul CŽzanne
* Lovis Corinth
* Edgar Degas
* Giuseppe De Nittis
* Frederick Carl Frieseke
* Eva Gonzals
* Armand Guillaumin
* Nazmi Ziya GŸran
* Childe Hassam
* Wilson Irvine
* Johan Jongkind
* Konstantin Korovin
* Stanislas LŽpine
* Max Liebermann
* Laura Muntz Lyal
l* Æ’douard Manet
* Jacob Maris
* Willem Maris
* Anton Mauve
* Willard Metcalf
* Claude Monet
* Berthe Morisot
* Francisco Oller y Cestero
* William McGregor Paxton
* Lilla Cabot Perry
* Camille Pissarro
* W?adys?aw Podkowin«ski
* Pierre-Auguste Renoir
* Theodore Robinson
* Auguste Rodin
* Zinaida Serebryakova
* Valentin Serov
* Alfred Sisley
* John Henry Twachtman
* J. Alden Weir
* Konstantin Yuon
* Federico Zandomeneghi

C. Fauvisme
Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran "fauve" (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d'Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.

1 Definisi
2 Pengaruh
3 Tokoh Fauvisme
4 Aliran seni lukis yang berhubungan erat
5 Lihat pula
6 Pranala luar

1. Definisi
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul SŽrusier:"How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.""Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.

2. Pengaruh
Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.

3. Tokoh Fauvisme
Henri Matisse
AndrŽ Derain
Georges Braque
Albert Marquet
Henri Manguin
Charles Camoin
Henri Evenepoel
Jean Puy
Maurice de Vlaminck
Raoul Dufy
Othon Friesz
Georges Roua

4. Aliran seni lukis yang berhubungan erat
*Impresionisme
*Nabisme
*Ekspresionisme
*Neo-Impresionisme

Realisme (seni rupa)
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

Realisme sebagai gerakan kebudayaan
Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama HonorŽ de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean Franois Millet.

Realisme dalam seni rupa
Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya Rembrandt yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme.Teknik Trompe l'oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan konsep realisme. Nikolai Ge. Conscience: Judas

Daftar pelukis realisme terkenal
Karl Briullov
Ford Madox Brown
Jean Baptiste SimŽon Chardin
Camille Corot
Gustave Courbet
HonorŽ Daumier
Edgar Degas (juga seorang Impressionis)
Thomas Eakins
Nikolai Ge
Aleksander Gierymski
William Harnett (spesialis trompe l'oeil)
Louis Le Nain
Æ’douard Manet (berhubungan pula dengan Impressionisme)
Jean-Franois Millet
Ilya Yefimovich Repin

Naturalisme (seni rupa)
Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

Estetika
Estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, atau sesuatu yang berkaitan dengan keindahan.


Aliran seni lukisSurrealisme
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

Aliran lain
Ekspresionisme
Impresionisme
Fauvisme
Neo-Impresionisme
Realisme
Naturalisme
De Stijl

Abstraksi
Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Abstraksi berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.

Pelukis Indonesia
Affandi
Agus Djaya
Basuki Abdullah
Djoko Pekik
Dullah
Hendra Gunawan
Herry Dim
Jeihan
Kartika Affandi
Lee Man Fong
Otto Djaya
Popo Iskandar
Raden Saleh
S. Sudjojono
Srihadi
Sri Warso Wahono
Trubus
Reaksi: 
Sabtu, 11 Juli 2009
Menggambar Tangan
Yang Proporsional

Hal yang harus diperhatikan dalam menggambar tangan adalah titik pusat dari gambar tersebut, sehingga gambar tangan yang dihasilkan akan terlihat lebih alami . Pada tutorial ini akan dibahas tentang penentuan titik-titik dalam menggambar tangan. Untuk lebih lengkapnya, ikuti langkah-langkah dibawah ini.

http://1.bp.blogspot.com/_vOHybHGbIyY/SlhEVgDgfHI/AAAAAAAAAB4/H25qN_hTgCo/s320/A.jpg
Langkah 1 
Gambar lingkaran oval seperti gambar disamping. Letakan titik bulat didalam lingkaran oval. Titik ini berguna untuk memudahkan menentukan pusat dari jari jari yang nanti akan digambar.

http://2.bp.blogspot.com/_vOHybHGbIyY/SlhFxHY_PKI/AAAAAAAAACQ/B68nGlnQNGE/s320/B.jpgLangkah 2
Gambar 5 buah garis lurus dengan berpusat pada titik pusat, dimana garis terpanjang adalah garis untuk jari tengah. Gambar lingkaran oval diatas lingkaran oval pertama.
http://4.bp.blogspot.com/_vOHybHGbIyY/SlhFMz1aQfI/AAAAAAAAACI/ehRhLvOAo0c/s320/C.jpgLangkah 3
Gambar 4 garis busur yang melewati ke empat garis yang panjang. Garis busur paling luar untuk menentukan batas panjang dari jari. Berikan titik titik untuk menentukan buku-buku dari jari.

http://4.bp.blogspot.com/_vOHybHGbIyY/SlhGMQwU8cI/AAAAAAAAACY/CMZkKEi3Ak0/s320/D.jpgLangkah 4
Mulailah menggambar sketsa tangan dengan berpatokan pada garis garis bantu yang telah dibat sebelumnya. Hasilnya dapat dilihat seperti gambar disamping.

http://4.bp.blogspot.com/_vOHybHGbIyY/SlhGuYVAElI/AAAAAAAAACg/vDMfvdL6wHQ/s320/E.jpgLangkah 5
Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa ibu jari ditekuk ke dalam. Agar gambar terlihat lebih alami maka tentukan dahulu titik pusat rotasi pada pangkal ibu jari. Kemudian buatlah lingkaran dengan radius yang digunakan adalah ibu jari (jempol).
http://3.bp.blogspot.com/_vOHybHGbIyY/SlhHDf3bFTI/AAAAAAAAACo/lEz-SoxkCMU/s320/F.jpgLangkah 6
Gambar tangan disamping dapat dimodifikasi dengan merubah posisi jari-jari tersebut menjadi saling merapat, sehingga panjang jari telujuk dan jari manis terlihat sama tinggi. Lihat gambar disamping.

"Selamat Mencoba"
Reaksi: 
Sabtu, 04 Juli 2009
KERAGAMAN SENI RUPA TERAPAN MANCANEGARA
Seni kria dapat disebut dengan seni kerajinan yang merupakanbentuk seni rupa terapan. Seni kria merupakan bagian dari seni rupayang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik (seni pakai) danpsikologis (seni hias/keindahan rasa). Seni kria dikerjakan denganketerampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya seni kria dibuatcendrung sebagai barang produksi atau seni industri.
Seseorang pengamat atau pecinta seni dapat menghargai danmenikmati karya seni kria apabila ia mengerti , memahami danmenilai karya seni melalui kepekaan rasa estetis dan nilai guna.Kemampuan dalam kegiatan tersebut dinamakan dengan Apresiasiseni. Kemampuan dalam memahami dan menilai karya seni terapandisebut kemampuan mengapresiasi seni terapan. Apresiasi sangatpenting bagi setiap orang yang mau mengerti terhadap karya senikarena dapat melatih kepekaan rasa, memberi kenikmatan, danmemperkaya jiwa serta memperhalus budi pekerti.

I. Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kria)
Menilai suatu karya seni kria, kita harus memahami proses apresiasiseni rupa secara utuh. Proses tersebut adalah pengamatan,penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya senisehingga dapat menumbuhkan rasa kagum, sikap empati, dan simpatiyang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai, danmanghargai karya seni.

1. Setiap karya seni rupa mempunyai nilai seni yang berbedasatu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat ditentukanoleh kemampuan perupa karya seni itu sendiri yang meliputi:
a. konsepsi atau gagasan;
b. kreativitas dalam penciptaan karya;
c. teknik pengerjaan yang menghasilkan corak tersendiri, namuntetap memperhitungkan sifat-sifat media/bahan;
d. keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehinggamenghasilkan karya yang tampak unik (beda dengan yang lain).
Kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga ditentukanoleh kualitas dan sifat dari media/bahan yang digunakan. Misalnyasebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauhlebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan kayu meranti.

2. Kriteria Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kria)
Suatu karya seni yang tergolong ke dalam seni rupa tentu dalampengerjaannya memperhitungkan kaidah-kaidah seni rupa, makadalam menilai atau memilih suatu karya seni rupa yang baik danberkualitas diperlukan apresiasi seni rupa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa danapresiasinya adalah sebagai berikut:
a. prinsip seni;
b. fungsi seni;
c. komposisi atau unsur seni

Prinsip seni atau asa seni meliputi dua hal, yaitu:
1) Komposisi (susunan)
Apa pun jenis karya seni rupa yang dikerjakan, tidak akan terlepasdari komposisi. Komposisi itu sendiri adalah susunan. Hasil karya ituakan baik dan indah apabila pengaturan atau penyusunanunsur-unsur seni rupa dalam satu kesatuan. Unsur-unsur pokokdalam seni rupa adalah titik, garis, bidang, arah, bentuk, ukuran,warna, gelap-terang, dan tekstur. Seseorang yang menyusun unsurtersebut berarti ia menciptakan bentuk atau desain. Komposisi dapatdihasilkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengaturan ataupenyusunan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a) keseimbangan (balance);
b) kesatuan (unity);
c) irama (ritme);
d) kontras (berbeda jauh)
e) serasi (harmony)

2) Unsur-unsur seni rupa
a) Garis merupakan unsur yang dapat memberi batasan atau kesansuatu bentuk, seperti kesan garis tipis beda dengan garis tebal.
b) Arah merupakan susunan suatu garis atau bentuk menuju kerahtertentu sehingga akan dapat memberi kesan stabil atau dinamis,seperti arah berbelok-belok berkesan dinamis dan arah horizontalberkesan stabil.
c) Bidang, ruang (bentuk) juga merupakan kesan batasan suatubentuk, seperti lingkaran, segitiga, benjolan, dll.
d) Ukuran merupakan kesan perbandingan suatu bentuk, sepertipanjang-pendek, besar-kecil, luas-sempit, dll.
e) Gelap terang merupakan efek cahaya yang nampak pada bentukyang dapat dicapai dengan warna gelap dan warna terang.
f) Warna merupakan unsur yang dapat memberi kesan secaramenyeluruh pada suatu bentuk.

Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
(1) warna primer (pokok) : merah, kuning dan biru;
(2) warna sekunder (campuran dua warna primer) :
- orange ( merah dan kuning )
- ungu ( merah dan biru)
- hijau ( kuning dan biru)
(3) warna tersier (campuran warna primer dan sekunder) : hijaumuda, hijau tua, ungu muda, ungu tua, orange muda, orange tua.
Warna komplimenter adalah warna-warna yang berlawanan atauberhadapan dalam susunan warna.

Penggunaan warna dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna Harmonis, warna diterapkan secara naturalis seperti warnayang nampak di alam, misalnya daun berwarna hijau, langitberwarna biru, bunga berwarna merah, dsb.
b. Warna Heraldis, warna yang digunakan dalam pembuatan symbolatau lambing, misalnya merah berarti berani, putih berarti suci, biruberarti damai, hijau berarti sejuk, kuning berarti jaya, ungu berartiberkabung, dll.
c. Warna Murni, penggunaan warna secara bebas tidak terikat olehalam atau makna tertentu, misalnya pada karya-karya seni modern.
d. Tekstur, merupakan nilai raba dari suatu permukaan (kasarhalusnya permukaan benda). Tekstur ada dua, yaitu tekstur nyatadan tekstur semu.
e. Titik, merupakan unsur yang dapat digunakan untuk memunculkankesan suatu bentuk, seperti membuat gambar ilustrasi atau lukisanpointilisme.

Fungsi Seni
Setiap karya seni rupa mempunyai fungsi tertentu, yaitu:
1. Fungsi primer atau fungsi pribadi, yaitu fungsi untuk kepuasanpribadi bagi perupanya;
2. Fungsi Sekunder atau fungsi social, yaitu fungsi untuk kepuasanbagi orang lain yang menikmatinya atau sebagai media komunikasi;
3. Fungsi fisik atau pakai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik.
II. MENGAGUMI KARYA SENI RUPA TERAPAN (SENI KRIA)NUSANTARA
Wilayah Nusantara yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa,adat-istiadat, dan seni budaya daerah yang berbeda merupakankekayaan budaya dan kebanggaan bangsa. Berbagai daerah suku diIndonesia banyak menghasilkan karya seni kria yang masing-masingmemiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Seni kria di daerah padaumumnya pengerjaannya bersifat tradisional sehingga tidak banyakyang terkenal, lain halnya dengan perupa lukisan dan patung banyakyang terkenal.
Nilai artistik seni kria daerah Nusantara terletak pada motif hias atauragam hias, teknik pengerjaan yang rumit dan unik, dan bentuk sertakeindahannya yang mengagumkan.
1. Penciptaan Seni Kria
Seni kria yang diciptakan agar dapat memenuhi kepuasan penciptadan pemakai atau penikmatnya, harus memperhatikan faktor-faktorsebagai berikut:
a. Faktor estetis (nilai keindahan yang terkandung dalam karya senitersebut), nilai ini dapat dicapai dengan memperhatikanprinsip-prinsip seni rupa dan dengan keterampilan atau kecakapantangan;
b. Faktor artistik, nilai yang ditimbulkan oleh keindahan fisik/bentukdan fungsi dari karya seni tersebut;
c. Faktor kegunaan, kegunaan dari karya seni tersebutmempertimbangkan aspek keluwesan, kemanan, dan kenyamanandari pemakainya.
d. Faktor tempat, ukuran dan bentuknya harus mempertimbangkantempat meletakkannya.
e. Faktor rasa bahan, bahan yang digunakan harus jugamempertimbangkan keindahan bentuk, fungsi dan tempat. Misalnyabahan dari rotan bentuk apa yang mau dikerjakan, fungsinya untukapa, penempatannya di mana, dsb.
f. Faktor selera, karya seni kria yang dihasilkan harus memenuhiselera atau permintaan pemakai.

2. Perjalanan Sejarah Seni Kria Nusantara
Periode perkembangannya mengikuti perkembangan seni rupa diwilayah Nusantara yang terdiri dari:
a. Periode zaman Prasejarah
Seni kria yang dihasilkan umumnya untuk kepentingan upacarakepercayaan, perabot rumah tangga, perhiasan dan peralatanberburu/perang. Teknik pengerjaannya sangat sederhana dan bentukhasil karyanya juga sangat sederhana;
b. Periode zaman Hindu-Budha
Seni kria yang dihasilkan umumnya untuk kepentingan upacarakagamaan, perabot rumah tangga, perhiasan dan peralatanberburu/perang. Teknik pengerjaannya sudah mengalami kemajuandan bentuk yang dihasilkan lebih banyak dan lebih indah. Karya-karyayang dihasilkan seperti: bejana, keris, tombak, kendi, guci, perhiasan,wayang, topeng, tenun, dll.
c. Periode zaman Islam
Pada zaman ini perubahan yang terjadi pada motif hiasan yangditerapkan pada benda kria, hal ini disebabkan karena adanyalarangan menggunakan motif hewan dan manusia. Seni kria yangbaru muncul pada zaman ini adalah wayang kulit.
d. Periode Sekarang
Perkembangan seni kria di zaman sekarang ini sangat pesat, baik darisegi bentuk, motif/ragam hiasan , bahan, dsb. Hal ini disebabkankarena kemajuan teknologi dan seni kria di Indonesia sekarang inisebagai sumber devisa. Benda kria yang dihasilkan antara lain: kriaukir kayu, anyaman bambu, kerajinan kuningan, perak, emas,kerajinan kulit, kria keramik, kria tenun, kria batik, dll.
Reaksi: 
Langganan: Entri (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
·     ▼  2010 (4)
o  ▼  Maret (1)
o  ►  Februari (3)
·     ►  2009 (3)
Mengenai Saya
Foto Saya
SURABAYA, JATIM, Indonesia
Suka Belajar Mengenai Banyak Hal yang Baru



Tidak ada komentar:

Posting Komentar